Jangan Heran Kalau Suatu Hari Nanti Menjadi Sebuah Legenda
Suatu saat, entah kapan, buku akan menjadi legenda. Generasi yang akan datang, bakal terheran-heran saat menemukan lembaran kertas yang dijilid.
Tak perlu heran. Sekarang pun buku menjadi benda asing bagi generasi Z. Andai saja sekolah-sekolah tak lagi menerapkan siswa wajib memiliki buku pelajaran, pasti keberadaan menjadi lebih asing saat ini. Terlebih lagi, keberadaannya digantikan teknologi yang lebih canggih, internet.
Sekali klik, anak-anak sekarang bisa mengetahui apapun yang mereka cari, selagi terkoneksi internet. Mereka tak perlu repot pergi ke perpus, mencari buku yang dimaksud, dan membuka halaman demi halaman menemukan sesuatu yang mereka tuju. Sangat memakan waktu.
Meski begitu, buku akan selalu mendapat tempat di hati masyarakat. Meski diary berganti dengan catatan dan sambat di medsos, meski novel-novel dan antologi cerpen bermetamorf dalam bentuk aplikasi berkisah. Percayalah, buku tetap memiliki cerita seru dalam hidup seru. Pun di hati para Gen Z yang dianggap digital native.
Buku yang kamu pegang saat ini adalah bukti, buku masih mendapat tempat di hati masyarakat. Surprise! Semula, saya dan Kag Salam, Presiden Rumah Dunia, menyangka, lomba menulis cerpen remaja ini akan disambut dingin. Alasannya sederhana, apakah anak-anak sekarang masih relate dengan buku?
Ternyata, luar biasa responnya. Lomba ini bukan hanya disambut baik oleh siswa-siswi SMP dan SMA sederajat di Banten, tapi juga nusantara. Cerpen yang mereka tulis pun bukan yang biasa-biasa saja. Ada sentuhan imajinasi yang kental.
Melalui buku ini, mari merayakan literasi yang semoga tak akan pernah mati. Kalaupun bentuknya bermigrasi dari cetak ke digital, mari kita jaga literasi menjadi lebih semakin berbunyi. (*)
Regards
Hilal Ahmad, Gen Z Enthusiast, Penjaga Zetizens Banten
Reviews
There are no reviews yet.