Pada setiap perjalanan selalu ada jejak ditinggalkan. Entah jejak itu terlihat oleh mata fisik maupun jejak itu hanya terlihat oleh mata batin, bahkan hanya terlihat oleh sang pembuat jejak sendiri pun. Mungkin demikian pulalah dengan Cermin Jejak yang tengah berada di depan pembaca budiman.
Tanpa memperhitungkan apakah sekelumit cerita dari seorang murid dan dua orang guru ini akan membekas pada waktu yang ditinggalkan atau tidak, coretan tetap dibuat. Terpancar harapan bahwa ada sekelumit kesan atau pesan yang dapat diambil oleh para pembacanya. Mungkin pula sebenarnya ada pelajaran yang dapat diambil. Pelajaran tentang membaca fenomena, menafsirkan, kemudian menuntunnya untuk menyeberang ke masa depan.
Reviews
There are no reviews yet.