Menjadi perempuan itu sulit, apalagi jika dianugerahi kelebihan. Menjadi perempuan harus memiliki hati dan telinga yang kokoh seperti Tembok Besar China. Menjadi perempuan juga harus tanpa cacat cela sedikit pun, sedetik pun—dan sayangnya tak ada yang bisa menjadi seperti itu. Apa pun yang ia lakukan selalu menjadi sorotan mata orang lain, terutama bagi mereka yang memelihara perasaan tak suka. Dan, seorang perempuan harus memiliki kewaspadaan yang tinggi, sebab bahaya selalu mengintai kapan pun dan di mana pun ia berada. Barangkali itu pelajaran yang bisa kita ambil dari tokoh Clara dalam cerpen Ratu Gosip dan Anaknya.
Menjadi perempuan juga berarti harus siap menerima luka dan realitas. Luka karena cinta. Dan acapkali status pernikahan tidak selalu menjadi jaminan yang sahih akan rasa cinta seseorang kepada pasangannya. Begitulah kirakira cermin kehidupan yang terpancar dari cerpen Kulepas Kau demi Dia.
Satu hal yang menarik dari antologi cerpen Ratu Gosip ini ialah meski semua cerpen berkisah tentang perempuan dengan segala problematikanya, ternyata setengah dari jumlah penulisnya adalah lelaki. Di luar itu, cerpen-cerpen yang terhimpun dalam antologi Ratu Gosip ini merupakan suara-suara para perempuan yang mungkin tak terdengar atau tak didengar oleh para lelaki, suami atau dunia. Dan keberadaan antologi cerpen ini menjadi sebuah peringatan bagi kita semua.
Reviews
There are no reviews yet.